Penyelenggaraan kegiatan ini dalam rangka untuk melaksanakan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Komunikasi Total (KOMTAL) bagi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (PDRW) yang merupakan Program Rehabilitasi Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui dana dekonsentrasi tahun 2019.
Dalam kegiatan tersebut pada sasarannya untuk meningkatkan cara belajar dan mengajar Sistem Isyarat Bahasa Indonesia dan Komunikasi Total bagi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara supaya dapat pemahaman penggunaan tata bahasa yang benar sesuai dengan SIBI yang diberikan oleh tenaga ahli dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (BRSPDRW) “EFATA” Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
Upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan ataupun pelatihan ketrampilan kepada Penyandang Disabilitas umumnya adalah untuk meningkatkan kemapuan diri pribadi menjadi sebuah potensi yangmandiri agar dapat menjadi nilai positip dan bermanfaat bagi orang lain.
Demikian pula pelaksanaan kegiatan SIBI & Komtal diperuntukan Penyandang Disabilitas Rungu Wicara untuk berlatih dalam penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dengan benar, supaya tatanan sistematis seperangkat isyarat jari tangan dan berbagai gerak anggota tubuh yang melambangkan kosa kata Bahasa Indonesia.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kabid Rehabilitasi Sosial, Bapak Jalil Muhammad, SH mengatakan bahwa kegiatan pelatihan SIBI dan Komtal ini adalah yang pertama kali dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Beliau juga menyampaikan mengingat pentingnya hal tersebut diharapkan semua peserta dapat mengikuti dengan sebaik baiknya, agar pengetahuan dan wawasan tentang system isyarat bahasa Indonesia dapat berguna bagi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara di Provinsi Kalimantan Barat. adapun target yang diharapkan adalah dapat mewujudkan Sitem Isyarat Bahasa Indonesia dan Komunikasi Total dengan pendekatan isyarat alamiah, abjad jari yang dibakukan.
Kegiatan Pelatihan ini bertujuan mencapai komunikasi yang efektif antara sesama tuna rungu ataupun tuna rungu dengan keluarga dan masyarakat luas. Melalui pendekatan metode konsep komtal dengan menggunakan media berbicara, membaca bibir, mendengar dan berisyarat terpadu.